Pada masa reformasi dan terjadi kebakaran,hampir semua terbakar kecuali makam pangeran pabelan,yang terletak dibelakang atau sebelah selatan swalayan tersebut.
Kisah dari pangeran pabelan merupakan kisah seorang pangeran putra dari pembesar kraton pajang Tumenggung Mayang yang masih bawahan dari sultan Hadiwijaya atau jaka tingkir
Seorang pangeran yang memiliki mata keranjang,yang selalu mempermainkan hati perempuan mana saja yang ditemui,tentunya wanita wanita yang cantik jelita,apalagi dayang atau pembantunya sendiri
saking tobatnya Tumenggung Mayang menghadapi putranya,beliau berucap ''janganlah mempermainkan hati perempuan perempuan yang lemah,kalau berani taklukanlah hati putri sekar pembayun.''
Makam Pangeran pabelan |
Bukan pangeran pabelan jika kehilangan akal,melalui dayang yang mencintainya,diutuslah untuk mendekati dayang putri sekar kedaton,sehingga keduanya dapat berhubungan melalui surat,dan karena kecerobohan pangeran pabelan hingga ditangkap prajurit,pada saat memanjat tembok kaputren untuk melihat putri sekar kedaton
ditangkaplah pangeran pabelan dan sebelum dilaporkan kesultan hadiwijaya,karena mengetahui bahwa pangeran pabelan adalah putra Tumenggung mayang,maka kejadian tersebut dilaporkan keTumenggung mayang agar dinasehati
Kondisi babak belur dihajar prajurit membuat Pangeran pabelan semakin merana dalam kamar peristirahatan dan membuatnya enggan makan karena rindu menguasai hati
Hari bertambah hari Tumenggung mayang merasa bersalah dengan ucapan yang pernah dia ucapkan,karena merasa pilu melihat kondisi putranya yang mengurung diri didera rindu kekasih hati.
nasehat tumenggung mayang untuk mengurungkan niat pangeran pabelan agar tidak terjadi hal yang diinginkan ternyata ditolak,bahkan pangeran pabelan siap mati demi cintanya
Karena Tumenggung mayang tak tega jika putranya mati konyol tanpa ilmu apapun,maka Tumenggung Mayang yang dikenal memiliki kesaktian yang hebat menurunkan ilmunya pada putranya agar tembok dapat merendah dan mudah dilewati.
Makam Pangeran pabelan |
Dengan berbekal ajian yang dimiliki,semakin bulat tekad Pangeran pabelan untuk menerobos tembok kaputren kraton pajang,dan dengan ajian itu pula sangat mudah untuk menyusup kedalam kaputren dan masuk kedalam kamar putri sekar kedaton.
Dalam kamar tersebut kedua insan yang dalam kasmaran bercumbu rayu meluapkan berjuta rasa yang bergejolak dalam dada,hingga keduanya lupa dimana berada.
dan sungguh apes nasib pangeran pabelan tatkala hendak keluar tembok kaputren,ia lupa akan mantra ajian yang diajarkan ayahandanya.
Hingga pangeran ditangkap prajurit dan dihadapkan pada Sultan hadiwijaya,dicambuk didera seperti halnya pencuri,hingga ajal menjemput dan dibuanglah mayatnya kesungai
Dan akhirnya mayat tersebut ditemukan Ki gede solo dalam kondisi membusuk,pada saat mayat berada dipinggir,ditengahkan agar hanyut berkali kali namun mayat tersebut seolah tidak mau hanyut dan meminta dimakamkan didaerah itu.
Oleh sebab itulah oleh Ki gede sala akhirnya mayat tersebut dimakamkan.
maka dari itulah Makam Keramat Pangeran pabelan disebut juga makam Kyai Batangan yang berasal dari kata mayat yang telah membusuk
karena kisah pangeran pabelan yang lihai dalam menaklukkan hati wanita,maka banyak pria yang gagal dalam cinta menziarahi makam Keramat Pangeran pabelan
whatshap Ki Rekso Jiwo 089666616661